Diberdayakan oleh Blogger.

Gula Merah/Aren

Sentra Industri Kecil Gula Merah / Gula Aren

Contact Person :
ASEP KAMUDIN
Jl. Babakan Banjaran Desa Cipelah 
Kec. Rancabali - HP. 087821855597

1.1    Latar belakang
Gula Aren
        Desa Cipelah adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung. Desa ini terkenal dengan produk gula merah / gula aren. Pekerjaan membuat gula aren ini pada masyarakat Desa Cipelah secara turun menurun berkembang sejak jaman dulu. Ini dimungkinkan karena di Desa Cipelah cukup banyak terdapat tumbuhan aren (Arenga pinnata atau Arenga Saccharifera). Namun kegiatan produksi gula aren tersebut masih dilakukan secara tradisional dan sangat sederhana. Saat ini ada sekitar 53 unit usaha yang bergerak dalam usaha industri pengolahan gula merah / gula aren.
Pohon Aren
        Gula aren banyak digunakan untuk keperluan memasak atau membuat kue-kue, karena gula aren dapat menimbulkan warna, memperkuat ketahanan warna dari pewarna alami, selain itu warna coklatnya ternyata adalah kandungan serat makanan     yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan, bagus untuk mengobati batuk demam. Manfaat lain dari gula aren adalah menguatkan jantung, membantu pertumbuhan gigi kuat, mempunyai khasiat seperti madu dan untuk mempercepat pertumbuhan anak.
1.2   Sumber Bahan Baku
        Bahan baku pembuatan gula aren diperoleh dari sari gula atau yang sering disebut sebagai nira, yaitu bingkai bunga jantan tanaman aren atau enau (Arenga Pinnata atau Arenga Saccharifera) yang dapat disadap ketika tumbuhan aren berumur 5 tahun dengan puncak produksi pada umur 15 s/d 20 tahun.
Nira dari pohon aren
Kucuran nira biasanya ditampung dalam bumbung (batang bambu sepanjang 1 meter) dan proses penampungan dapat berlangsung hingga 3 bulan terus menerus tanpa henti. Setiap pohon dapat menghasilkan 10 s/d 15 liter nira perhari dengan 2 kali penyadapan yaitu pada waktu pagi dan sore hari.
    Sebagai gambaran, setiap pengrajin rata-rata setiap hari memerlukan 1 atau 2 lodong nira (1 lodong = 
5 liter).  

1.3   Proses Produksi
        
Lodong Nira
       Cairan nira yang merupakan bahan baku gula aren ini harus segera diproses karena apabila tidak segera  diproses menjadi gula, cairan nira akan berubah menjadi minuman tuak atau saguer atau bahkan asam cuka yang kadar ethanolnya hingga 4%.
        Peralatan yang digunakan dalam pembuatan gula aren ini adalah ketel / wajan ukuran 32, sosodok (pengaduk), cetakan bambu dan cucutik, sedangkan bahan bakar yang digunakan adalah kayu bakar.
Adapun proses produksinya adalah sebagai berikut :
a.      Penyaringan
Setelah nira disadap kemudian nira kelapa atau aren disaring dengan kain saring, atau saringan halus dari anyaman kawat tahan karat agar bersih, terlepas dari kotoran seperti lebah, daun kering dan kotoran lainnya. Hasil penyaringan disebut nira bersih.
b.      Pemasakan
1)     Nira ditambah dengan kapur sirih sebanyak 1% dari volume nira (setiap 1 liter nira ditambah dengan 10 gram kapur sirih), kemudian dididihkan didalam wajan sambil diaduk-aduk.
Pemanasan ini akan menyebabkan kotoran-kotoran halus akan mengapung bersama busa-busa dan kotoran ini kemudian dibuang.
2)     Setelah cairan nira tinggal 1/5 volume nira sebelumnya, nira disaring kembali dan dididinginkan semalam, endapan yang terbentuk dibuang.
3)     Nira yang telah diendapkan tersebut kembali dipanaskan sambil diaduk sehingga volumenya menjadi 8% volume semula. Cairan ini disebut dengan sirup kental.
4)     Api dimatikan dan sirup kental didiamkan selama 5 menit. Gula aren sudah terbentuk bila nira sudah menjadi pekat, berat ketika diaduk dan kalau diciduk dari wajan dan dituangkan kembali adukan akan putus-putus. Dan setelah dituangkan kedalam air dingin, cairan pekat ini akan membentuk benang yang tidak putus-putus. Kalau sudah begitu, adonan diangkat dari tungku dan dicetak.
c.       Pencetakan
Sirup kental dituangkan kedalam cetakan sampai terisi 1/3 bagian. Setelah agak dingin  sirup kental dituangkan lagi sampai penuh dan gula aren ditunggu sampai mengeras dan dingin.
            Cetakan yang digunakan biasanya terbuat dari tempurung berupa lingkaran atau kadang dari bambu yang dipotong-potong, paralon atau kotak-kotak yang terbuat dari kayu.
d.      Pengemasan
Setelah gula dingin dan mengeras kemudian gula dikeluarkan dari cetakan dan dikemas didalam wadah tertutup sehingga terhindar dari uap air. Gula dikemas dengan cara membungkusnya dengan daun pisang kering, daun aren atau bisa juga menggunakan plastik terutama untuk gula yang berbentuk balok. Gula aren terkemas ini disimpan ditempat yang kering, tidak panas dan terhindar dari benturan.

1.4   Potensi
         Jumlah pengrajin gula aren di Desa Cipelah Kecamatan Rancabali saat ini berjumlah 53 unit usaha dengan kapasitas produksi gula aren perhari ± 569 kg. Jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 106 orang, secara rinci data dapat dilihat pada tabel berikut :

No
Nama Pemilik
Alamat
Jumlah Tenaga Kerja
Kapasitas Produksi (kg)
1
Aca
Kp. Legok Bedo RT. 02/RW. 01
2 orang
14
2
Sarji
Kp. Legok Bedo RT. 02/RW. 01
2 orang
12
3
Ajud
Kp. Legok Bedo RT. 02/RW. 01
2 orang
10
4
Yoyoh
Kp. Legok Bedo RT. 02/RW. 01
2 orang
8
5
Ade Tatang
Kp. Legok Bedo RT. 02/RW. 01
2 orang
9
6
Enjang
Kp. Legok Bedo RT. 02/RW. 01
2 orang
11
7
Roro
Kp. Legok Bedo RT. 02/RW. 01
2 orang
13
8
Uyeh
Kp. Legok Bedo RT. 02/RW. 01
2 orang
12
9
Lili
Kp. Legok Bedo RT. 02/RW. 01
2 orang
12
10
Adin
Kp. Sukamaju RT. 04/RW. 01
2 orang
13
11
Koyon
Kp. Legok Bedo RT. 03/RW. 01
2 orang
11
12
Nunu
Kp. Mekar Maju RT. 04/RW. 01
2 orang
12
13
Ade
Kp. Legok Bedo RT. 03/RW. 01
2 orang
10
14
Ating
Kp. Legok Bedo RT. 01/RW. 01
2 orang
9
15
Hamian
Kp. Giri Luyu
2 orang
8
16
R. Pidin
Kp. Giri Luyu
2 orang
9
17
Eno
Kp. Giri Luyu
2 orang
10
18
Herman
Kp. Giri Luyu
2 orang
13
19
Rahdi
Kp. Giri Luyu
2 orang
14
20
Undang
Kp. Giri Luyu
2 orang
4
21
Rukma
Kp. Giri Luyu
2 orang
14
22
Oman
Kp. Giri Luyu
2 orang
14
23
Udin
Kp. Giri Luyu
2 orang
14
24
Ii
Kp. Giri Luyu
2 orang

25
Elan
Kp. Giri Luyu
2 orang
13
26
Soma
Kp. Giri Luyu
2 orang

27
Dodo
Kp. Lemah Mulya RT. 04/RW. 06
2 orang

28
Wahyu
Kp. Lemah Mulya RT. 04/RW. 06
2 orang

29
Wariah
Kp. Lemah Mulya RT. 04/RW. 06
2 orang

30
Tanu
Kp. Lemah Mulya RT. 04/RW. 06
2 orang

31
Saepuloh
Kp. Lemah Mulya RT. 04/RW. 06
2 orang

32
Irom
Kp. Lemah Mulya RT. 04/RW. 06
2 orang

33
Isom
Kp. Muara RT. 03/RW. 06
2 orang

34
Karmin
Kp. Muara RT. 03/RW. 06
2 orang

35
Tarmudin
Kp. Muara RT. 03/RW. 06
2 orang

36
Dana
Kp. Muara RT. 03/RW. 06
2 orang

37
Dadah
Kp. Bbk Banjaran RT. 02/RW. 03
2 orang

38
Padin
Kp. Bbk Banjaran RT. 02/RW. 03
2 orang
14
39
Undang
Kp. Bbk Banjaran RT. 02/RW. 03
2 orang

40
Udin
Kp. Bbk Banjaran RT. 02/RW. 03
2 orang

41
Asep
Kp. Bbk Banjaran RT. 02/RW. 03
2 orang

42
Udung
Kp. Bbk Banjaran RT. 02/RW. 03
2 orang

43
Ade
Mekar Sawargi RT. 03/RW. 04
2 orang

44
Ano
Mekar Sawargi RT. 03/RW. 04
2 orang

45
Aang
Kp. Cimanglid RT. 02/ RW. 02
2 orang

46
Kaslan
Kp. Cimanglid RT. 02/ RW. 02
2 orang

47
Nandang
Kp. Cimanglid RT. 02/ RW. 02
2 orang

48
Pudin
Kp. Cimanglid RT. 02/ RW. 02
2 orang

49
Ade
Kp Legokbedo RT. 02/ RW. 01
2 orang

50
Aca
Kp Legokbedo RT. 02/ RW. 01
2 orang

51
Suryana
Kp. Pasir Muncang RT. 03/RW. 04
2 orang

52
Undang
Kp. Pasir Muncang RT. 03/RW. 04
2 orang

53
Kahri
Kp. Pasir Muncang RT. 03/RW. 04
2 orang


1.5   Pemasaran
  Pemasaran menjadi bagian penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu industri. Pemasaran yang berhasil akan mendukung pengembangan industri dimasa yang akan datang, sistem pemasaran gula aren di Desa Cipelah ada yang bersifat pemasaran secara langsung, bayar ditempat dan ada yang melalui perantara (izon).

          Harga jual gula aren ditingkat produsen berkisar antara Rp.6.500 s/d Rp.7.000/kg, sedangkan harga pasar berkisar antara Rp.7.000 s/d Rp.8.000 /kg (harga diambil pada tahun 2011 dan sewaktu-waktu dapat berubah). Gula aren dari Desa Cipelah ini dipasarkan kepasar tradisional diwilayah Bandung dan sekitarnya. Ada juga yang dijual ke bandar besar. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Total Tayangan yang dibuka

Translate

Pengikut

Popular Posts

About